Multiplexer-Demultiplexer & Encoder-Decoder
Multiplexer
Multiplexer atau biasa disingkat dengan Mux adalah suatu rangkaian yang mempunyai input/masukan dua atau lebih dan hanya mempunyai satu output/ keluaran (jumlah input dapat bergantung dari jumlah keluarannya), didalam multiplexer terdapat suatu pemilih, untuk memilih masukannya, maka dapat disimpulkan bahwa multiplexer merupakan rangkaian elektronika (dalam dunia Elektronika) yang dapat dipilih inputnya untuk meneruskan data/sinyal kedalam outputnya. Contoh :Multiplexer dari gambar diatas bisa diumpamakan sebuah saklar yang akan memindah-mindah jalur untuk memilih inputnya, dan jika diaplikasikan kedalam gerbang logika, multiplexer dapat diimplementasikan sebagai berikut :
Multiplexer dengan Gerbang Logika |
Multiplexer 4 ke 1 |
Pemilih
|
Input
|
00
|
I0
|
10
|
I1
|
01
|
I2
|
11
|
I3
|
Sehingga multiplexer 4 masukan
ini akan mengeluarkan data ketika pemilih akan memilih data pada masukan
yang dituju, sebagai contoh pemilih menunjuk masukan I1 dengan
memasukkan logika 10 pada pemilih, sehingga keluaran hanya akan
mengikuti data masukannya yaitu masukan I1, apabila I1 berlogika 1 maka
keluaran juga berlogika 1 dan juga sebaliknya, walaupun masukan lainnya
mencoba untuk memasukkan data tetapi keluaran tidak akan terpangaruh dan
hanya akan mematuhi masukan data pada input I1.
Demultiplexer
Demultiplexer atau dapat disingkat
Demux merupakan suatu rangkaian elektronika yang mempunyai output dua
atau lebih dan hanya mempunyai satu input (jumlah input dapat bergantung
dari jumlah keluarannya), didalam multiplexer terdapat suatu pemilih
keluaran/outputnya, jadi demultiplexer merupakan rangkaian yang dapat
dipilih outputnya untuk meneruskan data dari inputnya. Berkebalikan dari
multiplexer yang dapat dipilih intputnya, demultiplexer ini yang
dipilih adalah outputnya. Untuk lebih mudahnya dapat dilihat gambar
dibawah ini :
Demultiplexer |
Dalam gambar tersebut data
dimasukan dari inputnya kemudian pemilih sel akan memilih salah satu
output dari Q0 dan Q1 untuk meneruskan datanya. Dan apabila
diaplikasikan kedalam gerbang logika, Demultiplexer dapat
diimplementasikan sebagai berikut :
Demultiplexer dengan Gerbang Logika |
Demultiplexer 4 keluaran ini akan mengeluarkan data yang sesuai ketika pemilih menunjuk keluaran yang dituju, sebagai contoh pemilih menunjuk keluaran F0 dengan memasukkan logika 00 pada pemilih, sehingga keluaran yang akan mengeluarkan data hanyalah output F0, apabila Input berlogika 1 maka keluaran F0 juga berlogika 1 dan juga sebaliknya, walaupun pada masukan/input dimasukkan data tetapi keluaran lain tidak akan mengeluarkan data seperti output F0 dan hanya akan berlogika 0 walaupun input berlogika 1.
Dalam dunia komunikasi Multiplexer dan Demultiplexer dapat mempermudah memindahkan sinyal satu ke sinyal yang lainnya atau dapat bermanfaat menyalurkan sinyal pada jalur tertentu kedalam tujuan yang telah ditentukan walaupun komunikasi tersebut hanya memiliki jalur tunggal, dan apabila diimplemetasikan kedalam gerbang logika maka hasilnya sebagai berikut :
Penggabungan Multiplexer dengan Demultiplexer |
Prinsip Kerja |
Decoder
Decoder adalah proses mengubah beberapa kode input ( seperti Biner, BCD, HEXA) keoutput aktif singular yang merepresentasikan nilai numeriknya. Untuk mendesain decoder
atau encoder sangat penting untuk membuat table kebenarannya.
Beberapa IC Decoder
BCD to Seven Segment Decoder adalah decoder yang mengubah sandi BCD 8421 kedalam
bilangan decimal yang akan ditampilkan oleh peraga tujuh segmen (seven segment display)
seperti yang ditunjukkan pada gambar seven segment tersebut dilabelkan dengan huruf
standart dari a sampai dengan g. seven segment display ada dua macam yaitu :
bilangan decimal yang akan ditampilkan oleh peraga tujuh segmen (seven segment display)
seperti yang ditunjukkan pada gambar seven segment tersebut dilabelkan dengan huruf
standart dari a sampai dengan g. seven segment display ada dua macam yaitu :
- Seven segment common anoda
- Seven segment common catoda
jalur keluaran yang diberi tanda a, b, c, d, e, f, dan g.
Blok Diagram BCD to Seven Segment Decoder |
Tabel kebenaran BCD to Seven Segment Decoder IC 74LS47 dapat ditunjukkan pada tabel
dibawah ini :
dibawah ini :
Catatan :
- Jika diinginkan fungsi keluaran 0 sampai 15, maka masukan pengosongan (BI/blanking input) harus dibuka/berada pada logika TINGGI. Jika tidak diinginkan pengosongan decimal nol, maka masukan pengosongan riak (RBI/ripple-blanking input) harus dibuka/ diberi logika TINGGI.
- Jika suatu level logika RENDAH langsung diberikan pada masukan pengosongan (BI), maka semua ruas keluaran akan berlogika TINGGI tanpa memperdulikan masukan yang lain.
- Jika masukan pengosongan riak (RBI) dan masukan A,B,C,D berada pada level RENDAH dengan masukkan uji lampu (LT) TINGGI, maka semua ruas keluaran akan TINGGI dan keluaran pengosongan riak (RBO) akan berlogika RENDAH (kondisi respon).
- Bila masukkan pengosongan/keluaran pengosongan-riak (BI/RBO) dibuka/logika TINGGI, dan pada pengujian lampu dimasukkan suatu level RENDAH, maka semua ruas keluaran akan RENDAH
Encoder
Prinsip kerja dari encoder adalah kebalikan dari decoder
Sebagai contoh pengodean Decimal ke BCD yaitu mengubah bilangan desimal yang ditekan
dari papan kunci menjadi suatu kode biner BCD. Jenis encoder decimal to BCD mempunyai
sepuluh jalur masukkan dan empat jalur keluaran seperti pada gambar dibawah ini.
Sebagai contoh pengodean Decimal ke BCD yaitu mengubah bilangan desimal yang ditekan
dari papan kunci menjadi suatu kode biner BCD. Jenis encoder decimal to BCD mempunyai
sepuluh jalur masukkan dan empat jalur keluaran seperti pada gambar dibawah ini.
Dari gambar diatas encoder memiliki satu masukan aktif dan menghasilkan keluaran unik
berupa sandi biner. Salah satu komponen IC jenis decimal to BCD Encoder yang ada
dipasaran adalah tipe 74LS147. Tabel kebenaran IC 74LS147 di tunjunjukkan pada gambar
berikut:
berupa sandi biner. Salah satu komponen IC jenis decimal to BCD Encoder yang ada
dipasaran adalah tipe 74LS147. Tabel kebenaran IC 74LS147 di tunjunjukkan pada gambar
berikut:
Sumber :
anotherorion.com/pengertian-multiplexer-demultiplexer-decoder-dan-encoder/
dedyristiyanto.web.ugm.ac.id/2015/03/10/decoder-encoder-multiplekser-dan-demultiplexer-praktikum-ii/
Komentar
Posting Komentar